Sunday, April 17, 2022

Kelahiran Badak Sumatra di Taman Nasional Way kambas


Seekor anak Badak sumatera berkelamin jantan telah lahir di Suaka Rhino Sumatera (SRS) - Taman Nasional Way Kambas pada hari Sabtu tanggal 23 Juni 2012, pukul 00.45 WIB. Kelahiran anak badak ini merupakan yang pertama sejak upaya breeding conservation dilaksanakan di Asia 124 tahun yang silam, sehingga kelahiran anak badak tersebut akan menjadi tonggak sejarah bagi upaya pelestarian Badak Sumatera dan sekaligus diharapkan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat maupun dunia internasional terhadap upaya pemerintah dalam melestarikan satwa langka dunia yang ada di Indonesia.
 
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno menyampaikan bahwa anak badak ini merupakan hasil perkawinan badak jantan bernama Andatu dan badak betina bernama Rosa. Kelahiran anak badak Rosa ini menambah jumlah badak yang berada di dalam SRS TNWK menjadi delapan ekor. Selain badak Rosa, badak lain yang saat ini menempati SRS TNWK adalah Bina (betina), Ratu (betina), Andalas (jantan), Harapan (jantan), Andatu (jantan), dan Delilah (betina).
“Kelahiran Badak sumatera ini merupakan sebuah kabar gembira di tengah upaya Pemerintah Indonesia dan mitra kerja meningkatkan populasi badak sumatera,” katanya. Wiratno menyampaikan terima kasih yang mendalam atas kerja tim dokter hewan dan para perawat yang terus-menerus mengawasi perkembangan kebuntingan badak Rosa hingga perawatan pasca persalinannya.


Dalam membantu persalinan Rosa hingga penanganan pasca persalinan, tim dokter hewan SRS TNWK dibantu oleh para perawat satwa yang terdiri dari Sugiyanto, Soca Adi Fatoni, dan Lamijo. Tak hanya itu, tim dokter hewan yang terdiri dari drh. Dedi Candra dari Ditjen KSDAE, Kementerian LHK, drh. Diah Esti Anggraini dari Rumah Sakit Gajah Balai TNWK dan drh. Bongot Huaso Mulia dari Taman Safari Indonesia juga terlibat dalam tim tindakan siaga dalam persalinan dan perawatan pasca persalinan Rosa. Dukungan dari masyarakat internasional juga didapatkan dengan hadirnya drh. Scott Citino dari White Oak Conservation serta perawat satwa senior Paul Reinhart dari Cincinnati Zoo, Amerika Serikat untuk membantu tim dokter hewan SRS TNWK, apabila diperlukan, seperti pada kelahiran Andatu dan Delilah. Pakar Reproduksi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Dr. drh. Muhammad Agil, MSc.Agr juga terlibat dalam mendukung tindakan siaga persalinan ini. Berdasarkan keterangan Drh. Zulfi Arsan, selama kebuntingan badak Rosa mendapatkan pemberian tambahan hormon penguat janin hingga menjelang masa melahirkan.



Indonesia memiliki 2 jenis Badak Asia dari 5 jenis badak yang masih tersisa di dunia, yaitu Badak jawa dengan populasi tersisa sekitar 50 ekor di TN Ujung Kulon dan Badak Sumatra dengan populasi masih tersisa sekitar 200 ekor di TN Way Kambas, Bukit Barisan Selatan, Gunung Leuser dan beberapa kawasan hutan alam di Sumatera & Sabah - Malaysia. Kedua jenis satwa tersebut, merupakan jenis badak yang tergolong paling langka dan terancam punah karena berkurangnya habitat dan perburuan liar sehingga IUCN pada tahun 2006 menetapkan status konservasinya sebagai critically endangered. Keberadaan dua jenis satwa langka dunia di Indonesia membawa konsekuensi dan tanggugjawab kita semua untuk upaya pelestarianya.

Penyelamatan Badak Jawa dan Badak Sumatera secara umum telah dirumuskan dalam Peraturan Menteri Kehutanan No P.43/Menhut-II/2007 tentang Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Badak periode 2007-2017 dan telah diimplementasikan melalui berbagai kegiatan konservasi yang diselenggarakan oleh Ditjen PHKA bersama mitra lembaga terkait (antara lain seperti YABI, IRF, WWF & private sector), antara lain berupa Rencana Pembangunan Javan Rhino Study Conservationa Area (JRSCA) yang akan dilaksanakan di Taman Nasional Ujung Kulon dan conservation breeding program di SRS TN Way Kambas, yang telah berhasil melahirkan seekor anak Badak sumatra di atas. SRS merupakan kawasan untuk program conservation breeding yang memiliki areal seluas 100 ha, dikelilingi oleh pagar listrik setinggi + 1.5 meter dan telah dilengkapi dengan prasarana yang memadai.

Conservation breeding program di Suaka Rhino Sumatra TN Way Kambas di atas dipastikan akan dijadikan model dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Javan Rhino Study Conservation Area (JRSCA) bagi upaya pelestarian Badak jawa di TN Ujung Kulon. Oleh karena itu, Kementerian Kehutanan selaku leading sektor yang menangani konservasi tumbuhan dan satwa liar di Indonesia mengharapkan agar kelahiran anak Badak sumatera ini dapat lebih meningkatkan perhatian kita semua dalam melestarikan kedua jenis satwa langka badak yang ada di Indonesia. Seruan akan pentingnya peran serta dan dukungan para pihak dalam mensukseskan program konservasi badak secara khusus juga telah disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia pada saat pencanangan tahun badak internasional di Istana Negara pada tanggal 5 Juni 2012.




Momentum Tahun Badak Internasional rencananya akan diperingati setiap tahunnya oleh Kementerian Kehutanan pada hari kelahiran anak Badak sumatera di atas, yaitu pada tanggal 23 Juni.

Pemeriksaan kesehatan kebuntingan juga dilakukan secara rutin dengan menggunakan alat Ultrasonografi (USG), disamping itu, pemberian pakan yang baik dan cukup, serta pemantauan perilaku juga dilakukan untuk mendukung kebuntingan ini. Kepala Balai TNWK Kuswandono menjelaskan enam tahun yang lalu, SRS TNWK menjadi tempat kelahiran Delilah, badak betina adik dari Andatu. Sebelumnya, Andatu lahir di SRS TNWK pada tanggal 23 Juni 2012. Badak Andatu merupakan badak sumatera pertama di Asia yang lahir dalam penangkaran selang 124 tahun sejak kelahiran anak badak sumatera terakhir di Calcutta Zoo, India. Andatu lahir dari hasil perkawinan badak jantan Andalas dan induk Ratu. Badak Andatu telah berhasil mengawini badak Rosa dan berhasil bunting menunjukkan program SRS TNWK telah sukses menghasilkan keturunan badak sumatera.




Sumber :

http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/3023/lahir-badak-sumatera-pertama-hasil-breeding-conservation-124-tahun-silam
https://mediaindonesia.com/humaniora/481367/badak-sumatera-kembali-lahir-di-taman-nasional-way-kambas


1 comment:

Kelahiran Badak Sumatra di Taman Nasional Way kambas

Seekor anak Badak sumatera berkelamin jantan telah lahir di Suaka Rhino Sumatera (SRS) - Taman Nasional Way Kambas pada hari Sabtu tanggal 2...