Wednesday, February 9, 2022

KHDTK Carita

 

KONDISI UMUM

               KHDTK Carita berada di kawasan hutan Gunung Aseupan. Kawasan hutan yang dipersiapkan untuk kegiatan penelitian yang dikukuhkan oleh Gubernur Hindia Belanda tahun 1915. Kemudian tahun 1938 kawasan hutan Carita ditunjuk sebagai “Recreati Ebos” dengan luas areal 94,50 ha. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian tanggal 15 Juli 1978 No. 440/Kpts/Um/7/1978 menunjuk kawasan hutan Gunung Aseupan seluas 94,50 ha tersebut terletak di Kabupaten Pandeglang sebagai Taman Wisata Alam yang dikelola oleh Perum Perhutani Unit III Jawa Barat yang diperkuat dengan Keputusan Direktorat Jenderal Kehutanan No. 133/Kpts/DJ/I/1980 dan dipertegas lagi oleh Keputusan Menteri Kehutanan No. 284/Kpts-II/1990 tanggal 26 Juli 1990 tentang Hak Pengusahaan Wisata Alam TWA Carita. Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 190/Kpts-II/2003 tanggal 26 Agustus 2003 tentang ditetapkannya Taman Wisata Alam Carita sebagai Lapangan Dengan Tujuan Istimewa (LDTI) sekarang disebut KHDTK Carita dipakai sebagai Hutan Penelitian untuk percobaan introduksi jenis pohon dibawah pengawasan Balai Penyelidikan Kehutanan Bogor sekarang disebut Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dengan luas ± 3000 ha yang terletak di Desa Sukarame Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten . KHDTK Carita dengan luas ± 3.000 ha, semula kegunaannya untuk kegiatan penelitian, namun tahun 2010 berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.P.34/Menhut-II/2010 fungsinya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu ± 1.590 ha berfungsi sebagai tanaman hutan rakyat (TAHURA) yang pengelolaannya dibawah Dinas Kehutanan Provinsi Banten dan ± 1.425 ha tetap menjadi KHDTK Carita untuk kegiatan penelitian yang pengelolaannya di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Bogor. 

Status Hukum, Letak dan Luas

Berdasarkan Administrasi Pemerintahan, KHDTK Carita terletak di Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dan termasuk dalam wilayah RPH Carita BKPH Pandeglang KPH Banten Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Berdasarkan koordinat geografis, KHDTK Carita terletak pada koordinat 06o14’ – 06o18’ LS dan 105o50’ – 105o55’ BT. Batas-batas wilayah KHDTK Carita tersebut adalah sebagai berikut :

  • Disebelah Timur berbatasan dengan Desa Jaya Mekar dan Desa Citaman
  • Disebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sindang Laut
  • Disebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukanegara dan Desa Sukarame
  • Disebelah Utara berbatasan dengan Desa Cinoyong dan TAHURA

Berdasarksn SK Menteri Kehutanan No. 290/Kpts-II/2003 tanggal 26 Agustus 2003, sebagian hutan Gn. Aseupan seluas 3000 ha ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK Carita) termasuk di dalamnya Lapangan Dengan Tujuan Istimewa (Hutan Penelitian Carita) dan areal Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksi Terbatas.

DSC07972

Adanya usulan perubahan fungsi kawasan hutan menjadi TAHURA  yang memenuhi persyaratan Kepmenhut No.P.34/Menhut-II/2010.Dengan usulan tersebut maka dilakukan pengukuran luas oleh tim terpadu sesuai dengan potensi dan kondisi hutan sesuai dengan Kepmenhut No. SK 95/Menhut-II/2011 dan ditetapkan melalui Kepmenhut No. SK 221/Menhut-II/2012 dengan hasil luasan fungsi KHDTK Carita dan TWA Carita menjadi TAHURA dengan luas ± 1.590 ha dan seluas ± 1.425 ha tetap menjadi KHDTK Carita.

Namun berdasarkan hasil olah pemetaan, KHDTK Carita memiliki luas sebesar ± 1.443,48 ha. Hal ini perlu ditindak lanjut dan dikoreksi kembali oleh pihak yang berkompeten yaitu Badan Planologi Kehutanan.

Iklim

Berdasarkan klasifikasi Schmidtdan Ferguson,tipe curah hujan di wilayah KHDTK Carita adalah tipe A. Suhu berkisar antara 23oC sampai 32oC.Curah hujan rata-rata tahunan sebesar 3,950 mm. Kelembaban nisbi rata-rata berkisar antara 77% sampai 85%. Curah hujan di kecamatan carita rata-rata tahunan berkisar 226,42 mm

Jenis Tanah

            Jenis tanah di kawasan KHDTK Carita adalah aluvial kelabu dengan bahan induk endapan liat. Secara umum sifat fisik tanah aluvial adalah tekstur liat, struktur pejal, konsistensi teguh (lembab), plastis (basah), keras (kering) tanpa batas horizon, warna kelabu hingga cokelat, tanpa solum sampai bersolum sedang. Sedangkan sifat kimianya adalah bahan organik rendah, kejenuhan basa sedang hingga tinggi, adaptasi tinggi, kemasaman bervariasi dan permeabilitasnya rendah

Topografi

Secara mikro keadaan topografi KHDTK Carita landai sampai sedang (10-35%) dan terletak pada ketinggian sampai 100 m diatas permukaan laut serta sebagian lagi diatas 100 m dari permukaan laut.

Sarana dan Prasarana

KHDTK Carita memiliki rumah dinas dan mess atau guest house yang cukup strategis dengan letaknya yang dekat dengan pantai carita sehingga memudahkan dalam aksesibilitas maupun untuk pembangunan sarana dan prasarana.

Jenis sarana dan prasarana yang ada di areal KHDTK Carita antara lain:

  • Sarana pengamanan kawasan antara lain kendaraan operasional
  • Sarana perkantoran berupa rumah dinas sekaligus tempat istirahat tamu (guest house)
  • Jalan-jalan pengawasan, baik yang belum maupun yang sudah diperkera 
     

Flora dan Fauna

KHDTK Carita terdiri dari kawasan hutan lindung, hutan produksi terbatas, dan hutan produksi tetap yang dikhususkan untuk tujuan penelitian. Hutan lindung termasuk ke dalam hutan hujan dataran rendah terdiri dari jenis vegetasi antara lain: bayur (Pterospermum javanicum), kihujan (Engelhardia rigida), merbau (Instiabijuga), bungur (Lagerstroemia speciosa), beringin (Ficus sp.), palahlar/keruing (Dipterocarpus haseltii), kipela (Aphanamixissp.), pulai (Alstonia scholaris), salam (Syzygium polyanthum), dan teureup (Artocarpus indicus).

Jenis vegetasi yang terdapat pada bekas hutan produksi adalah jenis hutan tanaman terdiri dari: mahoni (Swietenia macrophylla), jati (Tectona grandis), ketapang (Terminaliacatappa), melinjo (Gnetum gnemon), mindi (Melia azedarach), dan meranti (Shorea spp.). Kelompok jenis pohon asing yang terdapat di kawasan KHDTK Carita terdiri dari Araucaria cunninghamii (asal Australia), Lagerstroemia duperiana (asal Vietnam), Hopea odorata (asal India), dan Maesopsis eminii (asal Amerika). Pada kawasan hutan penelitian (50 Ha) terdapat 96 spesies pohon dengan jumlah individu sebanyak 4.599 pohon.

Pada tahun 1993 Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melakukan pendataan tentang jenis-jenis tanaman yang ada di KHDTK Carita yang pada saat itu disebut sebagai kebun percobaan carita. Pendataan ini dilakukan di petakCarita I  dan Carita II, tanaman yang ditanam pada saat itu diantaranya adalah jenis tanaman Dipterocarpaceae, Meliaceae, Podocarpaceae, Sterculiaceae, Myrtaceae, Araucariaceae dan lainnya.

Fauna/satwaliar yang terdapat di KHDTK Carita terdiri dari 24 jenis dari kelas mamalia, 82 jenis dari kelas burung / aves, dan 5 jenis dari kelas reptil. Data jenis tersebut berdasarkan perjumpaan langsung, perjumpaan tidak langsung, informasi dari petugas atau masyarakat, dan data sekunder yang ada. Beberapa jenis satwaliar yang terdapat di KHDTK Carita termasuk jenis dilindungi berdasarkan PP RI No. 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. Selain itu, berdasarkan status keterancamannya satwaliar yang ada juga terdaftar dalam Red List IUCN dan CITES.

 

Sumber 

http://puslitbanghut.or.id/index.php/page/khdtk-carita 

https://nebulasolution.net/khdtk/homepage/page/Carita

1 comment:

  1. grand Canyon nya bagus sekali, dan lokasi nya sangat strategis

    ReplyDelete

Kelahiran Badak Sumatra di Taman Nasional Way kambas

Seekor anak Badak sumatera berkelamin jantan telah lahir di Suaka Rhino Sumatera (SRS) - Taman Nasional Way Kambas pada hari Sabtu tanggal 2...